Wednesday, March 02, 2011

Writing March



Menulis itu adiktif. Sudah menelurkan satu karya maka akan ketagihan untuk berkarya lagi. Walaupun cuma amatiran. Dalam sebuah proyek baru aku menuliskan sebuah surat cinta. Hari gini? Surat cinta? Masya Allah, kelaut aja gimana? Lebih populer ke laut dari pada menulis surat cinta. Tapi kali ini, aku menulis untuk membuang sial. Haha merasa gagal di satu keesempatan, kurang pede di satu profesi, buang buang mimpi di surat cinta.

Entah apa yang merasuki saat kubuat surat cinta ini. Surat Untuk Jodohku. Judulnya maut cuy... dangdut juga nggak, tapi menarik. Hahahay... being twenty something and you are single it's painful for reality surround. Sometimes. I enjoy my life. But I eager to achieve something too. Including this heart beat faith thing. And... akhirnya tertulis lah surat untuk kekasih abadi itu. Indahnya, satu jam kurang surat itu selesai. Surat yang dibuat oleh seorang single available whahahha-ini iklan dot com.

Kupanggil dia Senor. Bukan namanya Seno, bukan juga dimulai dengan huruf S. Kebetulan jodohnya lagi didalam perjalanan, untuk menjemput jodohnya yang menulis blog ini tentu saja. Bwahahhaaa

Eniwei... Its fun to write. Menulis itu skali amat seru. Seperti mengeluarkan kalimat kalimat isi hati atau sekedar curahan hati orang. Sudahkah aku menulis? Sudahkah aku menggagas novel atau story book? Pertanyaan itu mengomporiku setiap hari. Bahkan juga menjauhkanku dari realita terkadang. Ini sudah dimulai. Gerilya perang nafsu untuk menulis dan malas menulis sudah dimulai.

Sejak 1994 sudah memimpikan Agatha Christie, sejak 1988 sudah membaca buku cerita bergambar, sejak 1992, sudah menikmati suspense dan drama. Untuk apa menunggu diri ini menua lagi? Sudah waktunya berpassion, bukan hanya berkarir. Berjuang untuk sepuluh tahun mendatang yang saya canangkan sebagai tahun belajar menulis----sungguh I am so procrastinator! Sepuluh tahun jadi kegemilangan. Suka dan senang dalam sepuluh tahun mendatang siap dinikmati. Demi sebuah kata dan profesi idaman yang berkata dasar sama. Tulis!

Menulislah sebelum Anda ditulis oleh malaikat--looo??
Pak Hernowo yang penuulis dan pembaca ulung juga memiliki ketajaman misi. Mengikat Makna. Ikatlah makna diri Anda.... dalam tulisan. Karena tulisan adalah bahasa berekspresi, bahasa jiwa dan kejujuran terhadap diri. Indah kan? Mari semua menulis setidaknya kembangkan pikiran bukan cuma jadi status fesbuk atau twitter sajah!

Lets marchin in March!

No comments:

Post a Comment