Saturday, September 18, 2010

Tanpa batas

Akhir itu bisa selalu hadir, biarpun awal telah berlalu. Aku membayangkan kereta yang ditunggu semua penumpang.Awal yang ramai,meriah. Begitu bersemangat seolah energi bepergian tak akan habis. Setiap hari banyak juga permulaan, awalan yang dinanti. Mentari pagi pasti sangat dinanti bagi semua pria yang akan melamar wanitanya,atau loper koran yang bersemangat membawakan berita pagi sampai ke depan pintu. Itulah sebuah start, garis mula. BPenuh cita yang berbahagia. Adapun Dalam perjalanan pasti bertemu episode panjang. Penuh liku dan berbatu. Inilah sebuah proses.Banyak orang memulai start dalam proses, dalam pertengahan. Perjalanan dimulai lagi dari awal.Bagi ku ini sebuah pengecualian.Mereka itu harus tertatih lagi, mengulang awal hidup, awal cinta,bahkan mula benci karena hempasan pilihan hidup.

Aku, dalam pertengahanku,menemui semua awal kehidupan.Teman banyak berbagi padaku, hidup mereka yang harus direstart.alsan pun muncul beragam, karena takdir, pilihan atau janji yang diingkari. Kata mereka rasanya sakit sekali. Beberapa masih menelan pahitnya, beberapa teman pandai menutupi sakitnya, kebanyakan tAkut menjalani lagi sebuah kehidupan awal yang berbeda.

Aku mulai melihat semua, yang sudah dimulai, tak akan kehilangan awal.Karena perjalanan kita adalah unlimited, tanpa batas. Kematian bukan akhir. Itu sebuah awal kehidupan.Kelahiran juga bukan awal. Itu proses dalam penciptaan. Aku takut, menjalani yang tanpa batas ini.Namun... Keabadian kasih dan cintaNya menembus semua takut, dalam sebuah proses. Proses mencintaiNya tanpa batas.