Monday, March 30, 2009

Hei kaum Adam!

Sebuah review untuk kaum adam:

Dalam kepikiran yang tanpa ujung mengenai kodrat jiwa. Dalam sebuah realita yang penuh tantangan, tanda tanya hidup yang terus datang, keanehan-keganjilan akhri jaman,dan kodrat ini tetap akan meminta sebuah perlindungan.

Waktunya berbeda. Jaman ini tidak seperti dulu kala. Saat nya seorang suami atau pria memahami bahwa mobilitas seorang ibu tak bisa dipungkiri. Terlalu banyak kondisi yang tak bisa dihindarkan dalam sebuah kehidupan anatar pria dan wanita , bahwa wanita segera bergerak mengepulkan dapur, meyatakan eksistensi dan memaksimalkan potensinya. Walau ia seorang ibu, seorang wanita yang mengedepankan emosinya, mahluk yang tertarik barang-barang diskon dan hal-hal kecil menjemukan bagi pria.

Ayolah...
Buka hati dan mata, ibu bergerak untuk sebuah kebaikan juga. Bukan semata emansipasi, inilah tuntutan kehidupan jaman sekarang. selama dalam batas yang dibenarkan, wanita -wanita tertentu perlu sebuah ruang gerak.
Pahamilah kami.

Senyum ikhlas menerima kekuatan gerak kami dari para pria adalah restu tulus yang sama mulianya, ketika seorang wanita beribadah pada suaminya. Benar kan?

Tercetus dalam sebuah percakapan ringan ketika kami para wanita mengeluh, kenapa sih masih ada pria yang tidak melek bahwa wanita bekerja dan bergaul itu sah-sah aja?

No comments:

Post a Comment